Serpihan-Serpihan Cinta

...
SERPIHAN CINTA

Selasa, 2 Ogos 2011

Pertemuan itu End


Ding... DIng..

Pantas Yurin berpaling pada pintu yang berdendangkan bunyi loceng itu. Anak patung yang digenggamnya hampir penyet di buatnya.

Sambil mengulum bibirnya yang tiba-tiba terasa kering,dia mendengar degupan di debar hatinya.  Nafasnya terasa sesak, dan tubuhnya terasa begitu sejuk..

Ding..Ding

Yurin turun dari sofa, bergerak ke pintu depan sambil menelan air liurnya.

Dia tahu... Dari tadi dia sudah menyedari... Di balik tingkapnya, dia sudah  nampak lelaki itu...

Mengapa pabila lelaki itu di pintu rumahny, dia jadi segementar ini. Namun dalam masa sama, desakan hatinya ingin mengarah  dia berlari membuka pintu itu. Dalam kekeliruan itu, dia lalu hanya mampu memerhatikan lelaki itu.

Lelaki yang  gementar seperti dirinya. Dan bila dia lihat keraguan di wajah lelaki itu,  dia berulang kali berdoa agar lelaki itu menekan locengnya, jangan meninggalkan sini.

Dia ingin bertemu lelaki itu sekali lagi..

Namun, bila loceng itu berbunyi.. hatinya bergetar antara mahu dan malu...gementar memikirkan apa yang kan terjadi bila pintu itu dibuka...

Ding..Dong...

XXXX


Jun mengalah.
Dengan berat hati dia berpaling untuk beredar.. entah kenapa dia rasa hampa tersangat! Rasa kehilangan. Teruknya!!.~~ 

KreOk...~

Jun menoleh...

Dan bibir itu, pandangan itu, wajah itu dan mata itu  .. memukaunya..

Xxx... X...X..xX.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
..



Dalam gemuruh tepukan dari hadirin setahun kemudian,
Jun mencium dahi Yurin yang kini sah bergelar isterinya. Mereka saling berbalas senyuman.

“ That girl and me... we met like this..”



END


previous


' " If there's a book you really want to read, but it hasn't been written yet, then you must write it " ~Toni Morrison'